gerak


widgets

love gt raibon


Sabtu, 24 November 2012

UJI LARUTAN ELEKTROLIT

Uji Larutan Elektrolit:












 UJI LARUTAN ELEKTROLIT

Menguji larutan elektrolit dan non elektrolit.
- Tujuan praktikum : Memperhatikan ada tidaknya gejala yang timbul
pada larutan elektrolit dan non elektrolit.
- Dasar teori : Larutan elektrolit dan non elektrolit.

Alat dan bahan
Alat:
- 2 baterai bekas berukuran besar, dan ambil batang karbonnya.
- 3 baterai baru berukuran besar.
- 1 buah lampu berukuran lampu senter.
- Kabel berukuran 2 meter di bagi menjadi 2 bagian.
- 8 buah gelas pelastik.
- 8 buah sendok pelastik.
- Tisu/ kain pembersih.

Bahan:

- Garam 2 sdm
- Gula 2 sdm
- Sabun cuci 2 sdm
- Sabun mandi cair 2 sdm
- Pembersih wajah/ penyegar 3 sdm
- Cuka 20ml (10 sdm)
- Shampo 1 sachet
- Alkohol 20ml

Cara kerja:
Rangkailah alat penguji larutan elektrolit dan non elektrolit seperti gambar.
Masukkan bahan – bahan yang akan di uji ke dalam masing – masing gelas pelastik.
Celupkan 2 batang karbon ke dalam masing – masing larutan, amati dan catatlah gejala – gejala yang terjadi pada batang karbon dan lampu.

Hasil pengamatan:
gula: Gelembung tidak ada pada saat kedua batang baterai di pisah.
sabun mandi: jika di pisah tidak menyalah dan ada gelembung gas.
shampo: jika di pisah tidak menyalah dan ada gelembung gas.
pembersih wajah: jika di pisah tidak menyalah dan tidak ada gelembung gas
cuka: jika di pisah tidak menyalah dan ada gelembung gas.
garam: jika di pisah tidak menyalah dan ada gelembung gas.
alkohol: jika di pisah tidak menyalah dan ada gelembung gas.
detergen: ada gelmbung gas, jika di pisah tidak menyalah.
Kesimpulan:

- Garam dapat menghantarkan listrik, sehingga lampu dapat menyala dan adanya gelembung gas. Tapi pada saat kedua barang baterai di pisah lampu menjadi redup, bahkan lampu tidak menyala.
- Sifat garam = sifat alcohol.
- Sifat shampoo = sifat sabun mandi.

contoh gambar sebuah rangkaian
















REAKSI REDOKS I

Reaksi redoks I:






Praktikum Reaksi Redoks I

 Tujuan : mempelajari beberapa reaksi redoks yang berlangsung dalam suasana asam, basa atau netral.


Alat dan Bahan :


Alat dan Bahan
Ukuran/satuan
Jumlah
Tabung reaksi/rak tabung
-
3/1
Pipet tetes
Panjang
8
Larutan KMnO4
0,1 M
3 ml
Larutan Asam oksalat (H2C2O4)
0,1 M
3 ml
Larutan Formaldehid
5%
1 ml
Larutan Na2S2O3
0,1 M
3 ml
Larutan Iodin (I2)
0,1 M
3 ml
Larutan AgNO3
0,1 M
3 ml
Larutan Amonia (NH3)
1 M
3 ml
Larutan H2SO4
4 M
3 ml

Cara Kerja :

  1. Masukkan ± 3ml larutan Asam oksalat (H2C2O4) o,1 M ke dalam sebuah tabung reaksi, tambahkan ± 3 ml H2SO4 4 M. Kemudian tambahkan 1 tetes larutan KMnO4. Aduk campuran itu dengan mengguncangkan tabung. Tunggu sampai terjadi perunahan warna, kemudian tambahkan lagi 1 tetes larutan KMnO4. Lanjutkan penetesan larutan KMnO4 sampai tidak terjadi perubahan warna.
  2. Masukkan ± 3 ml larutan AgNO3 0,1 M ke dalam tabung reaksi. Tetesi larutan itu dengan larutan NH3 1 M tetes demi tetes sampai endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Kemudian tambahkan ± 1 ml larutan Formaldehid 5%. Aduk campuran dengan mengguncangkan tabung kemudian diamkan. Kemudian catat pengamatan Anda.
  3. Masukkan ± 3 ml Na2S2O3 ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 2 tetes larutan kanji. Kemudian tetesi dengan larutan Iodin (I2) tetes demi tetes hingga campuran berwarna biru ungu (warna biru ungu menunjukkan bahwa Na2S2O3 telah habis bereaksi).

Hasil Pengamatan :
  1. Warna H2C2O4 + larutan H2SO4 → putih (bening).
  2. Warna larutan KMnO4 → ungu.
  3.  Warna larutan H2C2O4 + KMnO4 setelah ditetesi larutan KMnO4 → putih.
  4. Warna larutan AgNO3 → bening.
  5. Larutan AgNO3 ditetesi larutan NH3 → keruh (abu-abu).
  6.  Larutan AgNO3 + larutan NH3 setelah dicampur dengan larutan Formaldehid → hitam
  7. Warna larutan Na2S2O3 → bening.
  8. Larutan Na2S2O3 + larutan kanji setelah ditetesi larutan I2 → biru ungu.
  1. Reaksi Ionisasi :
    2 KMnO4 + 3 H2SO4 + 5 H2C2O3 → 2 MnSO4 + K2SO4 + 10 CO2 + 8 H2O
    AgNO3 + NH3 + H2O → Ag2O + 4 NH3 + H2O
    Ag2O + 4 NH3 + H2O → 2 {Ag(NH3)2} OH
    2 Na2S2O3 + I2 → Na2S4O6 + 2 NaI
  2. Larutan menjadi berwarna biru ungu karena molekul-molekul pati pada kanji mengandung lebih banyak amilosa daripada amilopektin.
  3. Larutan Na2S2O3 berfungsi untuk melarutkan I2. Setelah bereaksi dengan Na2S2O3 menjadi 2 NaI.

  1. Kesimpulan :
  2. Larutan yang mengalami perubahan warna seperti larutan di atas merupakan contoh suatu reaksi redoks. Dalam reaksi redoks larutan itu akan bereaksi dengan larutan lain (adanya perubahan warna), seperti pada:
  3. Larutan H2C2O4 + H2SO4 setelah ditetesi KMnO4 → putih.
  4. Larutan AgNO3 + NH3 + larutan Formaldehid → hitam, silver, membentuk lapisan kaca.
  5. Larutan Na2S2O3 + larutan kanji setelah ditetesi larutan I2 → biru ungu.





Praktikum REAKSI REDOKS II

Reaksi Redoks II:




Praktikum REAKSI REDOKS II

Tujuan : Mengetahui reaksi redoks pada beberapa logam dengan larutan.
Alat dan Bahan :
Gelas kimia 250 ml.
Logam seng.
Paku besi.
Larutan CuSO4 1 M.

Cara Kerja :
Siapkan alat dan bahan.
Masukkan larutan CuSO4 sebanyak 100 ml ke dalam gelas kimia 250 ml.
Siapkan sepotong logam seng berukuran ± 4×2 cm yang telah diamplas bersih. Kemudian masukkan ke dalam larutan CuSO4.
Amati perubahan yang terjadi.
Lakukan kembali percobaan seperti di atas dengan menggunakan logam besi.

Pengamatan :
Seng yang berada di dalam larutan CuSO4 berubah menjadi berkarat dan menjadi rapuh (rontok).
Paku dalam larutan CuSO4 menjadi berkarat.

Kesimpulan :
Seng pada larutan CuSO4 menjadi berkarat, hal ini membuktikan adanya reaksi redoks. Begitu pula pada paku. Paku dan larutan CuSO4 mengalami reaksi redoks. Terbukti dari adanya perubahan biloks (reduksi/oksidasi) dan paku menjadi berkarat.





Sentrifuse

Sentrifuse
Di Tulis kembali : Mega Sirnawati MPd

SENTRIFUSE:




Campuran heterogen terdiri dari senyawa-senyawa dengan berat jenis berdekatan sulit dipisahkan. Membiarkan senyawa tersebut terendapkan karena adanya grafitasi berjalan sangat lambat. Beberapa campuran senyawa yang memiliki sifat seperti ini adalah koloid, seperti emulsi.
Salah satu teknik yang dapat dipergunakan untuk memisahkan campuran ini adalah teknik sentrifugasi, yaitu metode yang digunakan dalam untuk mempercepat proses pengendapan dengan memberikan gaya sentrifugasi pada partikel-partikelnya.
Pemisahan sentrifugal menggunakan prinsip dimana objek diputar secara horizontal pada jarak tertentu. Apabila objek berotasi di dalam tabung atau silinder yang berisi campuran cairan dan partikel, maka campuran tersebut dapat bergerak menuju pusat rotasi, namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya gaya yang berlawanan yang menuju kearah dinding luar silinder atau tabung, gaya tersebut adalah gaya sentrifugasi. Gaya inilah yang menyebabkan partikel-partikel menuju dinding tanbung dan terakumulasi membentuk endapan (Gambar dibawah).


Gambar : Pengendapan dengan teknik sentrifugasi

Mari kita perhatikan proses pembuatan minyak kelapa, dimana teknik pemisahan sentrifugasi cukup berperan. Buah kelapa dihancurkan, dan diperas sehingga didapat bagian santan. Didalam santan terdapat campuran minyak dengan air. Dengan melakukan sentrifugasi dengan kecepatan antara 3000-3500 rpm, maka terjadi pemisahan dan terdapat dua bagian yaitu fraksi kaya minyak (krim) dan fraksi miskin minyak (skim). Selanjutnya krim diasamkan, kemudian diberi perlakuan sentrifugasi sekali lagi untuk memisahkan minyak dari bagian bukan minyak.
Dalam pengolahan minyak kelapa, sering juga dilakukan modifikasi khususnya dalam pemisahan krim untuk mendapatkan bagian minyak. Modifikasi tersebut dilakukan dengan cara pemanasan krim, dan akan dihasilkan padatan dan minyak, selanjutnya dengan penyaringan kita dapatkan minyak kelapa yang bersih dan jernih.





Jumat, 16 November 2012

Anatomi Tubuh Manusia

ANATOMI TUBUH MANUSIA:










Anatomi Tubuh Manusia
Disusun Oleh : Mega Sirnawati MPd



Anatomi manusia atau antropotomi ialah sebuah bidang khusus dalam anatomi yang mempelajari struktur tubuh manusia, sedangkan jaringan dipelajari di histologi dan sel di sitologi.

Tubuh manusia, seperti tubuh hewan, terdiri atas sistem, yang terdiri atas organ-organ, yang terdiri atas jaringan, yang terdiri atas sel.

Anatomi Tubuh Manusia disusun kedalam beberapa bagian sistem tubuh, yaitu:

1. Sistem Kerangka




Kerangka tubuh manusia terdiri dari susunan berbagai macam tulang yang satu sama lainnya saling berhubungan, terdiri dari:
Tulang kepala: 8 buah
Tulang kerangka dada: 25 buah
Tulang wajah: 14 buah
Tulang belakang dan pinggul: 26 buah
Tulang telinga dalam: 6 buah
Tulang lengan: 64 buah
Tulang lidah: 1 buah Tulang kaki: 62 buah

Fungsi kerangka antara lain:
menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh
melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
tempat melekatnya otot-otot
untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah

Gelang bahu yaitu persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Pergelangan ini mempunyai mangkok sendi yang tidak sempurna oleh karena bagian belakangnya terbuka.
Gelang bahu terdiri atas tulang selangka yang melengkung berupa huruf S, dan tulang belikat yaitu sebuah tulang ceper berbentuk segi tiga.


  

Gelang bahu berhubungan dengan rangka batang badan hanya pada satu tempat saja. Ujung sebelah tengah tulang selangka dihubungkan dengan pinggir atas tulang dada oleh sendi dada-selangka. Ujung sebelah luar tulang selangka berhubungan dengan dengan sebuah taju tulang belikat (ujung bahu) dengan perantaraan sendi akromioklavikula.


Sendi lutut



Ujung bawah tulang paha mempunyai dua buah benjol sendi yang bertopang pada bidang atas tulang kering. Dengan demikian terbentuklah sebuah sendi yang dinamakan sendi lutut. Pada dinding depan sendi lutut terdapat tempurung lutut.



Rangka kepala





Rangka tubuh manusia terdiri dari 3 kelompok, yaitu tengkorak, badan dan anggota gerak.

Tengkorak terdir dari
bagian kepala (os. cranium)
1 tulang dahi (os. frontale)
2 tulang ubun-ubun (os. parietale)
1 tulang kepala belakang (os. occipitale)
2 tulang baji (os. sphenoidale)
2 tulang pelipis (os. temporale)
2 tulang tapis (os. ethmoidale)
Bagian Muka atau wajah (os. splanchnocranium)
2 tulang rahang atas (os. maxilla)
2 tulang rahang bawah (os. mandibula)
2 tulang pipi (os zygomaticum)
2 tulang langit-langit (os. pallatum)
2 tulang hidung (os. nasale)
2 tulang mata (os. laximale)
1 tulang lidah (os. hyodeum)
2 tulang air mata (os. lacrimale)
2 tulang rongga mata (os. orbitale)
Catatan: os. artinya osteon = tulang










Rangka Badan 




Tulang Panggul





Gambar Tulang Panggul

terdiri dari :
i. 2 tulang duduk (kiri dan kanan)
ii. 2 tulang usus (kiri dan kanan)
iii. 2 tulang kemaluan (kiri dan kanan)



Tulang telapak tangan kanan




Tulang telapak kaki






bersambung.




















Sabtu, 03 November 2012

sistem peredaran darah

SISTEM PEREDARAN DARAH:



Cairan Darah (Plasma Darah)

Terdiri dari:
air (90 - 92) %
zat-zat terlarut (sari makanan, garam mineral, enzim, hormon, zat-zat sisa, protein plasma, serum plasma)

Protein plasma terdiri dari :
a. Albumin
Berfungsi untuk menjaga tekanan osmosis darah
b. Globulin
Berfungsi untuk membentuk protrombin dan antibodi (serum darah)
c. Fibrinogen
Berfungsi untuk membekukan darah

Serum darah:
Serum darah dibangun oleh senyawa globulin, terdiri dari:
a. Aglutinin
Berfungsi untuk menggumpalkan protein asing (antigen = aglutinogen)
b. Presipitin
Berfungsi untuk mengendapkan antigen
c. Antitoksi
Berfungsi untuk menghancurkan atau memecahkan antigen
d. Opsonin
Berfungsi untuk menggiatkan sifat fagosit dari leukosit

Golongan darah
Golongan darah ditemukan oleh ahli Imunologi Dr. landsteiner dan Donath.
Golongan darah manusia dikelompokkan atas 4 macam (dikenal dengan sistem ABO) berdasarkan perbedaan antigen (aglutinogen) dan antibodi (aglutinin), yaitu:
1. Golongan darah A
Dalam eritrosit mengandung aglutinogen A dan dalam plasma mengandung aglutinin b
2. Golongan darah B
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen B dan dalam plasma terkandung aglutinin a
3. Golongan darah AB
Dalam eritrosit terkandung aglutinogen A dan B, dalam plasma tidak terkandung aglutinin
4. Golongan darah O
Dalam eritrosit tidak terkandung aglutinogen, dalam plasma terkandung aglutinin a dan b

Mekanisme Transfusi Darah
Dalam proses transfusi darah, beberapa istilah yang berkaitan dengan proses transfusi darah sebagai berikut:
1. Transfusi = proses pindah tuang darah
2. Donor = orang yang memberikan sejumlah darah ke orang lain yang membutuhkan
3. Resipien = orang yang menerima sejumlah darah dari orang lain
4. Donor Universal = golongan darah yang bisa memberikan sejumlah darahnya ke orang lain. Golongan darah yang dimaksud adalah O
5. Resipien Universal = Golongan darah yang dapat menerima sejumlah darah dari golongan darah lain. Golongan darah yang dimaksud adalah AB
6. Serum = plasma tanpa fibrinogen
7. antigen = aglutinogen merupakan protein asing yang akan digumpalkan oleh antibodi / aglutinin
8. Antibodi = protein plasma yang dapat menggumpalkan antigen / aglutinin
9. Aglutinasi = penggumpalan darah akibat ketidakcocokan antara jenis aglutinogen donor dengan aglutinin resipien

berdasarkan bagan tersebut jelas terlihat bahwa golongan darah O bersifat sebagai donor universal dan golongan darah AB bersifat sebagai resipien universal.
Pada pelaksanaan transfusi darah yang penting diperhatikan adalah pada donor, harus diperhatikan jenis aglutinogennya, sedangkan pada resipien adalah jenis aglutininnya


Pada tahun 1940, Lansteiner menemukan jenis penggolongan darah yang lain yaitu sistem Rhesus. berdasarkan penyelidikannya membedakan golongan darah A menjadi 2 macam yaitu :
1. Golongan darah A yang berfaktor rhesus Positif (Rh +)
2. Golongan darah A yang tidak berfaktor rhesus ( rhesus -).
Sebagian besar ras kulit hitam dan sawo matang memiliki darah dengan rhesus +, sedangkan sebagian besar ras kulit putih ber rhesus -..

Fungsi penggolongan darah :
1. Penting untuk proses transfusi darah
2. Penting untuk penyelidikan golongan darah

Peredaran darah
Cairan tubuh diedarkan melalui pembuluh darah dan pembuluh limfe.
Alat-alat peredaran Darah terdiri dari:
a. jantung (heart/cor)
b. Pembuluh darah (pembuluh darah vena /pembuluh darah balik dan pembuluh darah arteri / pembuluh darah nadi.
c. kapiler-kapiler / pembuluh darah halus : (arteriole dan venule)




JANTUNG

1. Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu:
Perikardium, merupakan selaput pembungkus jantung
Miokardium, Merupakan otot jantung
Endokardium, merupakan selaput yang membatasi ruangan jantung

2. Ruangan jantung:
Jantung mempunyai 4 ruangan jantung yaitu :
a. 2 serambi (atrium) yaitu atrium sinister / kiri dan atrium dekster / kanan
b. 2 bilik (ventrikel) yaitu vebtrikel sinister / kiri dan ventrikel dekster / kanan
Dinding bilik (ventrikel) jantung lebih tebal dibandingkan dengan dinding serambi (atrium).
Dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan dinding bilik kana

3. Klep jantung
 Antara ruang jantung dihubungkan oleh klep atau katub jantung seperti:
1. valvula trikuspidalis = klep jantung berdaun tiga yang terletak antara atrium kanan dengan ventrikel kanan

2. Valvula bicuspidalis = klep jantung berdaun dua, terletak antara atrium kiri dengan ventrikel kiri
Jantung juga memiliki korda tendinae yaitu urat jantung yang menjaga katup (klep)
jantung mendapat makanan dan O2 dari nadi tajuk (arteri coronaria)
penyakit jantung koroner disebabkan tersumbatnyanya arteri koronaria
Otot jantung termasuk otot involunter yang bekerja di luar kendali sistem koordinasi.







3. syaraf jantung
Nodus S.A ( Nodus bang menjadi serabut purkinje
sinus arterio) disebut juga nodus keith - flack, merupakan serabut-serabut saraf yang terdapat pada dinding atrium kanan dekat muaravena cava superior dan vena cava inferior.
Serabut saraf ini merupakan cabang dari sistem syaraf tak sadar dan juga dipengaruhi saraf vagus (saraf ke- 10)
Nodus A.V (Nodus atrium ventrikel) disebut juga simpul tawara, terdapat pada perbatasan antara serambi (atrium) dan bilik (ventrikel)
Berkas His, terdapat pada sekat antar bilik yang bercabang-cabang menjadi serabut purkinje
mekanisme aliran rangsang sehingga jantung berdenyut adalah :
stimulus –> Nodus S. A —> Berkas His —> Serabut purkinje —> Kontraksi bilik (ventrikel)


5. Tekanan/denyut jantung
Berkaitan dengan menguncup dan mengembangnya jantung , dikenal 2 macam tekanan darah yaitu:
a. Sistole
Peristiwa menguncupnya bilik dan darah keluar dari jantung (jantung kontraksi). Pada orang normal tekanan nya sekitar 120 mm Hg
b. Diastole arah
Peristiwa mengembangnya bilik jantung dan darah masuk ke jantung (jantung relaksasi), pada orang normal tekanannya sekitar 80 mm Hg
 Alat untuk mengukur tekanan darah disebut Sphigmomanometer/ Tensimeter



PEMBULUH DARAH

Macam-macam pembuluh darah:


1. Arteri (pembuluh darah nadi), yaitu pembuluh darah yang membawa darah keluar dari jantung.
Terdiri dari:
a. Arteri pulmonalis
Merupakan pembuluh nadi yang membawa darah menuju paru-paru
b. Aorta
Merupakan pembuluh darah besar yang membawa darah menuju seluruh tubuh
Pada pangkal batang nadi terdapat klep berbentuk bulan sabit (Valvula semilunaris) yang berfungsi untuk menjaga aliran darah agar tetap searah

2. Vena (pembuluh darah balik), yaitu pembuluh darah yang membawa darah menuju ke jantung.
a. Vena Pulmonalis
yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari paru-paru menuju ke jantung
b. Vena cava inferior
pembuluh darah yang membawa darah dari bagian bawah tubuh menuju jantung.
Vena cava superior
Yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari bagian atas tubuh menuju ke jantung



3. Pembuluh darah kapiler
Pembuluh darah halus, yang langsung berhubungan dengan jaringan tubuh. Pada pembuluh darah kapiler terdapat hubungan antara pembuluh darah arteri dengan pembuluh darah vena.
Pembuluh darah kapiler tersusun atas satu lapis sel pipih satu lapisan.
Semua jaringan tubuh berhubungan langsung dengan kapiler darah, sehingga proses pertukaran menjadi lebih efisien.
Pertukaran material dalam pembuluh darah kapiler ke sel terjadi melalui mekanisme difusi, dan sistem transport aktif.
Aliran darah dalam kapiler lebih lambat sehingga memungkinkan proses pertukaran menjadi lebih efektif
a. Venule
Pembuluh darah kapiler dari vena
b. Arteriole
Pembuluh darah kapiler dari arteri

Peredarah darah tertutup
Peredaran darah yang terjadi dimana darah mengalir hanya melalui pembuluh darah, tanpa pernah langsung menembus sel-sel atau jaringan tubuh.

Peredaran darah ganda
Sistem peredaran darah manusia disebut sistem peredaran darah ganda, sebab sekali darah berdar melintasi jantung sebanyak dua kali.

Sistem peredaran ini dibedakan menjadi:





1. Sistem peredaran darah kecil (sistem peredaran paru-paru)
Merupakan sistem peredaran yang membawa darah dari jantung ke paru-paru kembali lagi ke jantung. Pada peristiwa ini terjadi difusi gas di paru-paru, yang mengubah darah yang banyak mengandung CO2 dari jantung menjadi O2 setelah keluar dari paru-paru.
Mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kanan jantung –> Arteri pulmonalis –> paru-paru –> vena pulmonalis –> atrium kiri jantung

2. Sistem peredaran darah besar (peredaran darah sistemik)
merupakan sistem peredaran darah yang membawa darah yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh. Darah yang keluar dari jantung banyak mengandung oksigen.

mekanisme aliran darah sebagai berikut:

Ventrikel kiri –> aorta –> arteri superior dan inferior –> sel / jaringan tubuh –> vena cava inferior dan superior –> atrium kanan jantung

3. Sistem peredaran portal
Sistem peredaran darah yang menuju ke alat-alat pencernaan menuju ke hati, sebelum kembali ke jantung. pembuluh darah portal berwarna coklat karena banyak mengandung nutrien





.






Tips

TIPS









Cara mengukur tekanan darah



Pertama-tama kenakan sabuk ukur di pangkal lengan kiri yang akan diukur, dan kunci.Kemudian, jangan lupa, tutup katup udara dari pompa tensimeter tersebut dengan mengencangkan sekrup yang ada pada tensimeter. Setelah itu ambil stetoskop yang akan kita gunakan untuk mendengar denyut nadi yang akan diukur. Ingat ! Jangan terbalik meletakkan pada telinga, karena jika terbalik, kita justru tidak bisa mendengar apa-apa ! indikasinya cukup dengan mengetuk-ngetuk ujung stetoskop yang nantinya akan kita tempelkan pada urat nadi yang akan diukur, Jika kedengaran ribut kresek-kresek atau dung-dung-dung ketika diketuk-ketuk, artinya stetoskop sudah terpasang dengan benar ditelinga kita. Oh ya, alat dengar yang ada diujung stetoskop dapat didengar bolak-balik dikedua sisinya, tapi pada saat bersamaan hanya satu sisi yang bisa didengar, ada penyetelannya apakah mau mendengar dibagian punggung stetoskop atau tidak, untuk mengubah posisi dengar ini cukup dengan memutar-mutar kepala stetoskop tersebut.
Setelah sabuk ukur terpasang, kemudian katup udara telah terkunci, stetoskop telah dipasang ditelinga dengan benar, lalu letakkan ujung dengar stetoskop pada posisi nadi yang akan diukur biasanya di panggal lengan itu sendiri atau dipergelangan tangan, dan mulailah memompa udara. Perkirakan posisi jarum pada posisi diatas dari angka pengukuran sang "pasien" yang biasa, artinya, jika tensi sang "pasien" biasanya Sistole 110 maka posisi jarum bergerak cukup hingga 150 saja, setelah itu pelan-pelan buka katup udara sambil mendengar dengan seksama suara di stetoskop. Oh ya, tangan kanan membuka katup udara, tangan kiri memegang ujung stetoskop pada posisi urat nadi. Buka sedikit demi sedikit katup udaranya, hingga terdengar bunyi detakan yang pertama. Angka yang ditunjukkan jarum ketika terdengar bunyi detakan pertama adalah Sistole atau angka yang diatas, lalu terus dengarkan stetoskop hingga suara denyutannya hilang, ketika denyutan tersebut hilang, maka angka yang ditunjukkan jarum adalah Diastole atau angka yang dibawah. Jadi jika Sistole 110 dan Diastole adalah 90 maka tensi hasil ukur adalah 110/90. Nah mudah bukan ? Tidak perlu datang ke paramedik untuk mengetahui tekanan darah kita sendiri. Dengan sering melakukan kita akan mudah mengukur tensi kita sendiri sehingga kita bisa mengontrol pola makan, pola istirahat dan sebagainya untuk mengontrol tekanan darah kita.

Mengenai saya

Foto saya
., ., Indonesia
Golongan Darah"B",Rh+, islamic, kawin

Daun bertaburan anms

BLOG BUNDANYA NAZWA DAN RAIHAN

BLOG BUNDANYA NAZWA-RAIHAN-TERIMAKSIH ATAS KUNJUNGANNYA